Brebes, Beritafakta.id – Penjabat Bupati Brebes Ir Djoko Gunawan MT takziyah usai mendapat laporan ada seorang warga Desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Brebes. Korban ditemukan meninggal setelah dilaporkan hilang pada Minggu (19/1/2025) petang akibat terperosok dan terseret arus saat hujan hendak menyeberangi sungai dari Jembatan Pemali menuju pulang ke rumahnya.
Mendapat laporan tersebut, usai meninjau banjir di Dukuh Bayur, Desa Bojong Kecamatan Jatibarang, Pj Bupati Brebes langsung bergegas menuju rumah duka di Desa Wlahar, Kecamatan Larangan didampingi Plt Kalakhar BPBD Brebes, Kepala Dinperwaskim, Kepala DPSDAPR, Plt Kepala DPU dan pejabat lainnya menyambangi rumah duka setelah jasad korban ditemukan dan akan dimakamkan di area pemakaman umum desa setempat, Senin (20/1/2025) siang.
Camat Larangan Eni Listiana, mengatakan korban bernama Sahroni (34). Dia dilaporkan hilang setelah terperosok lalu terseret banjir pada Minggu (19/1/2025) petang. Saat itu Sahroni disebut hendak menyeberang sungai yang sedang banjir akibat hujan beberapa jam sebelumnya.
Menurut Carilah (istri Korban), kejadiannya bermula saat korban mengantarkan gas dari rumah majikannya di Desa Marga Ayu, pada Minggu (19/1/2025) petang, sekitar pukul 18.30 WIB.
Carilah menuturkan majikannya sempat meminta korban agar tidak pulang dulu. Namun saat itu korban tetap nekat pulang dan menyeberang sungai lewat jembatan. Saat melintas di pinggir jembatan, korban terperosok lalu terbawa arus sungai.
“Korban saat itu dari rumah majikan di Desa Marga Ayu, setelah mengantar gas. Saat melintas jalan pinggir jembatan, dia tidak tahu kalau di situ dalam dan akhirnya hanyut tenggelam,” kata istri Korban.
Korban dinyatakan hilang setelah keluarganya mengabarkan korban tidak pulang. Pagi tadi, jasad korban ditemukan di area yang sempat kebanjiran.
Oleh warga, jenazah korban lalu dievakuasi, dan diantar pulang untuk dimandikan dan dimakamkan.
Untuk diketahui, Desa Wlahar termasuk salah satu desa yang kebanjiran akibat meluapnya Sungai Pemali pada Minggu (19/1/2025) dini hari. Ratusan rumah dan puluhan kandang hewan ternak sapi di desa tersebut ikut terendam banjir hingga ada sebagian kandang yang hancur akibat terjangan luapan air sungai pemali.