Brebes, Beritafakta.id – Ratusan warga Kabupaten Brebes melakukan aksi demonstrasi menuntut Kepala Desa Pakijangan Kecamatan Bulakamba mundur dari jabatannya, Senin 5 Mei 2025. Saat didemo, Kepala Desa Pakijangan, Adi Syafrudin tidak berada di kantornya.
Warga yang didominasi emak-emak ini menggeruduk kantor kepala desa dan langsung membentangkan poster-poster tuntutan. Mereka hanya meminta kepala desa mundur dari jabatannya karena dianggap tidak peduli dengan warganya.
Warga menuding pelaksanaan pembangunan tidak sesuai dengan APBDes tahun berjalan dan diduga melakukan tindakan pidana korupsi. Indikasi ini diketahui sejak dana operasional Covid-19 tidak direalisasikan.
Warga juga menduga seluruh nota dan kwitansi yang dilampirkan sebagai pendukung laporan pertanggungjawaban kegiatan adalah fiktif, karena sangat minim pembangunan.
Seorang emak-emak bahkan melakukan orasi dan menceritakan pengalaman atas ketidakpedulian kepala desa kepada warganya. Dia bercerita bahwa dirinya pernah meminjam mobil siaga desa untuk membawa cucunya berobat ke Rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
“Tahun 2023 yang lalu saya pernah mau pinjam mobil siaga desa untuk bawa cucu ke RSCM tapi tidak boleh. Saya pun meminta bantuan kepada kepala desa untuk mencarikan mobil sewaan tapi tetap tidak digubris sampai akhirnya cucu saya meninggal dunia,” kata emak-emak bernama Setya Ningsih.
Koordinator Aksi, Aji Sugondo mengatakan, warga meminta Adi Syafrudin mundur dari jabatan Kepala Desa Pakijangan. Ia menyebut, sejak menjabat, Adi Syafrudin tidak pernah memperhatikan warganya. Termasuk menggunakan keuangan desa untuk kepentingan pribadi.
“Anggaran tahun 2024, baru dilaksanakan tahun 2025. Termasuk anggaran ketahanan pangan untuk peningkatan peternakan belum dilaksanakan sampai saat ini,” katanya.
Dia menyebut, warga juga mengeluhkan fasilitas mobil siaga desa yang hanya digunakan untuk kepentingan pribadi kepala desa dan warga tidak bisa memanfaatkannya. Mobil tersebut digunakan untuk operasional pribadi dan sengaja menutupi tulisan mobil siaga.
“Tulisan mobil siaganya itu sengaja ditutupi. Jadi warga tahunya itu mobil pribadi. Warga yang ingin memanfaatkan untuk berobat dan lainnya juga tidak bisa,” ungkap Aji.
Camat Bulakamba, Setiawan Nugroho yang menerima aksi demo ini mengaku pihaknya sudah berberapa kali memberikan pembinaan dan kepada kepala desa bersangkutan. Pembinaan itu telah dilakukan baik secara tertulis melalui berita acara monitoring maupun pembinaan secara langsung.
“Aksi demo ini sangat positif. Bagian dari pengawasan masyarakat terhadap pemerintahan desa. Mungkin harus ada upaya lain agar bisa lebih baik ke depannya,” ungkap dia.
Sementara itu, Auditor Inspektorat Kabupaten Brebes Ade Susanto mengatakan, saat ini tengah dilakukan proses audit keuangan pemerintah Desa Pakijangan. Audit dilakukan mulai 29 April 2025 mulai dari pengumpulan data dan pengujian data.
“Saat ini masih proses audit dan dan belum bisa kita simpulkan,” tandasnya.
(Rusmono)