Penurunan Muka Tanah Jakarta: Kementerian PU Siapkan Tanggul Pesisir Tahap 7

Senin, 9 Juni 2025 - 13:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

beritafakta.id – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melakukan langkah-langkah untuk mengatasi penurunan muka tanah (land subsidence) dan mengurangi risiko banjir di Jakarta dan sekitarnya. Salah satunya dengan pembangunan tanggul pantai Jakarta yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Pengamanan pesisir pantai merupakan salah satu program prioritas Kementerian PU dan merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN),” kata Menteri Dody.

Sebagai tindak lanjut Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyiapkan pembangunan tanggul di pesisir Teluk Jakarta Tahap 7. Rencana pembangunan pengaman pantai di pesisir Teluk Jakarta Tahap 7 paket 1 di Kali Ancol dan Kali Dadap. Pembangunan tanggul Kali Ancol Paket 1 direncanakan sepanjang 100 meter bersumber dari APBN dan dilaksanakan secara single years contract (SYC) pada 2025. Status saat ini dalam persiapan lelang.

Sementara pembangunan tanggul Tahap 7 paket berikutnya direncanakan sepanjang 850 meter di Kali Ancol, Muara Baru Barat dan Cilincing. Anggaran kegiatan ini dalam tahap pengusulan dengan sumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dilaksanakan secara multi years contract (MYC) 2026-2027. Pada tahap 7 ini juga akan dibangun satu unit sistem polder di Kali Dadap sebagai satu kesatuan sistem bangunan pengendali banjir yang terintegrasi dengan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) yang bersumber dari SBSN dilakukan secara MYC 2026-2027.

Hingga 2024 pembangunan tanggul pengaman pantai Jakarta oleh Kementerian PU telah mencapai total panjang 14,75 km terdiri dari enam tahap pekerjaan yang tersebar di kawasan Kalibaru, Kamal Muara, Muara Baru, Kali Ancol dan Dadap.

Kementerian PU menekankan bahwa pembangunan tanggul laut merupakan bagian dari sistem pengendalian banjir terpadu yang juga mencakup penyediaan air bersih dan pengelolaan air limbah. Upaya ini terintegrasi dengan pembangunan Bendungan Karian dan Jatiluhur untuk memenuhi kebutuhan air bersih serta Jakarta Sewerage Development System untuk meningkatkan kualitas air di wilayah hilir.

Pendekatan terintegrasi ini diharapkan tidak hanya mengurangi risiko banjir dan abrasi, melainkan juga mencegah land subsidence akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan. (*)

Berita Terkait

WBP Lapas Purwokerto Ikuti Pelatihan Budidaya Lebah Klanceng Bersama Unsoed
Gotong Royong TNI dan Warga, TMMD Sengkuyung Tahap IV 2025 Sukses Bangun Infrastruktur di Sukorejo
Monitoring Terpadu Satpol PP dan Dinkes Banjarnegara Wujudkan Lingkungan Hunian Sehat dan Tertib
Banjarnegara Kembangkan Kopi Arabika Kalibening Jadi Komoditas Unggulan Baru
Wamendes Ariza Dorong Santri Jadi Agen Pembangunan Desa dalam Peringatan Hari Santri 2025
Palimanan–Kanci, Jalan Tol Strategis yang Buka Peluang Pariwisata Cirebon
Nusakambangan Kini Jadi Tempat Belajar dan Mandiri bagi Warga Binaan
Pertamina Perkuat Regenerasi Pembalap Nasional, Mandalika Racing Series 2026 Siap Digelar Lebih Besar
Berita ini 22 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 19:13 WIB

WBP Lapas Purwokerto Ikuti Pelatihan Budidaya Lebah Klanceng Bersama Unsoed

Kamis, 6 November 2025 - 15:30 WIB

Monitoring Terpadu Satpol PP dan Dinkes Banjarnegara Wujudkan Lingkungan Hunian Sehat dan Tertib

Kamis, 6 November 2025 - 15:17 WIB

Banjarnegara Kembangkan Kopi Arabika Kalibening Jadi Komoditas Unggulan Baru

Kamis, 6 November 2025 - 13:03 WIB

Wamendes Ariza Dorong Santri Jadi Agen Pembangunan Desa dalam Peringatan Hari Santri 2025

Kamis, 6 November 2025 - 12:48 WIB

Palimanan–Kanci, Jalan Tol Strategis yang Buka Peluang Pariwisata Cirebon

Berita Terbaru

daerah

Irwasda Polda Papua Tengah Bagikan Sembako ke Warga Ilu

Kamis, 6 Nov 2025 - 19:16 WIB