Haidar Alwi ke PDIP: Buruk Rupa Cermin Dibelah

Jumat, 29 November 2024 - 19:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

beritafakta.id -“Buruk rupa cermin dibelah.” Demikian pepatah yang tepat untuk menggambarkan sikap PDI Perjuangan usai pilkada serentak 2024 menurut pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi.

Sebagaimana diberitakan di berbagai media, PDI Perjuangan menuduh Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai penyebab kekalahannya di sejumlah daerah strategis dalam pilkada serentak 2024.

“Namun anehnya, di daerah yang berhasil dimenangkannya, mereka justru berterimakasih dan mengapresiasi Polri,” kata R Haidar Alwi, Jumat (29/11/2024).

Tak puas hanya mengkambing hitamkan, PDI Perjuangan bahkan meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga menempatkan institusi Polri di bawah Kemendagri atau di bawah TNI.

“Mereka lupa mantan cawapresnya, Mahfud MD pernah mengatakan bahwa reformasi kepolisian tidak perlu perubahan status institusi Polri menjadi di bawah kementerian. Mereka juga lupa pernah mengatakan bahwa menempatkan Polri di bawah TNI adalah sebuah kemunduran,” ucap R Haidar Alwi mengingatkan.

Lantaran isu ini kembali dihembuskan usai PDI Perjuangan mengalami kekalahan di pilkada serentak 2024, maka R Haidar Alwi menilai usulan tersebut jelas-jelas kental akan muatan politik ketimbang semangat perbaikan penegakan hukum seperti yang didalihkan.

“Serangan-serangan keras yang ditujukan kepada pribadi Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo semakin menegaskan usulan PDI Perjuangan beraroma dendam dan sakit hati karena kekalahan beruntun di pilpres dan pilkada serentak 2024,” jelas R Haidar Alwi.

Sebagai partai besar yang berpengalaman, PDI Perjuangan seharusnya berjiwa kesatria bukan bermental pecundang. Menerima kekalahan, evaluasi internal hingga melakukan pembenahan lebih terhormat daripada menyalahkan pihak lain.

“Saya berpesan, Megawati jangan mau dibodoh-bodohi oleh jajarannya yang mengkambing hitamkan Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menutupi kegagalan mereka yang bertanggungjawab dalam pemenangan paslon yang diusung partainya,” pungkas R Haidar Alwi.

Berita Terkait

Gugatan Perdata RSUD Kardinah dan CV Curtina, Hakim Imbau Bisa Damai
Siswi Kelas 4 SD Dicabuli Tetangganya 5 Kali
Ditresnarkoba Polda Jateng Gagalkan Peredaran Ribuan Obat Ilegal di Brebes & Banjarnegara
GNPK-RI Brebes Laporkan 7 Desa ke Kejari atas Dugaan Penyelewengan Anggaran
Polda Jateng Ungkap 711 Kasus Premanisme dan Amankan 916 Tersangka Selama Masa Operasi Aman Candi 2025
Setelah Skandal Korupsi Pertamina, Penyelewengan Pertalite di Brebes Terungkap
Satresnarkoba Polres Brebes Ungkap Peredaran Gelap Narkotika, Sita 203,6 Gram Sabu
GNPK-RI Brebes dan SANRANEWS Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Laporan Dugaan Pelanggaran UU ITE
Berita ini 44 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 04:13 WIB

Gugatan Perdata RSUD Kardinah dan CV Curtina, Hakim Imbau Bisa Damai

Selasa, 10 Juni 2025 - 17:11 WIB

Siswi Kelas 4 SD Dicabuli Tetangganya 5 Kali

Senin, 9 Juni 2025 - 22:12 WIB

Ditresnarkoba Polda Jateng Gagalkan Peredaran Ribuan Obat Ilegal di Brebes & Banjarnegara

Selasa, 3 Juni 2025 - 20:55 WIB

GNPK-RI Brebes Laporkan 7 Desa ke Kejari atas Dugaan Penyelewengan Anggaran

Selasa, 3 Juni 2025 - 19:27 WIB

Polda Jateng Ungkap 711 Kasus Premanisme dan Amankan 916 Tersangka Selama Masa Operasi Aman Candi 2025

Berita Terbaru