Haidar Alwi Tanggapi Sikap PDIP, Kalah Pilkada Kok Nyalahin Jokowi dan Kapolri?

Jumat, 29 November 2024 - 18:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

beritafakta.id – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi meminta PDI Perjuangan berhenti mengkambing hitamkan Jokowi dan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo atas kekalahan mereka di sejumlah daerah strategis pada pilkada serentak 2024.

“Kalah kok nyalahin Jokowi dan Kapolri? Kalah ya kalah saja. Terima dengan legowo. Itu baru kesatria. Kalau ada dugaan pelanggaran, silakan laporkan ke Bawaslu. Bukan malah mengumbar dendam, kebencian dan provokasi,” kata R Haidar Alwi, Jumat (29/11/2024).

Menurut R Haidar Alwi, sikap PDI Perjuangan sangat membingungkan. Pasalnya, di daerah yang berhasil dimenangkannya mereka justru berterimakasih dan mengapresiasi Polri. Akan tetapi di daerah yang kalah, mereka malah menyalahkan Jokowi dan Kapolri.

“Partai besar tapi mentalitas pecundang. Jago ngeles yang suka mencari kambing hitam untuk menutupi kegagalan atas tanggungjawabnya dalam pemenangan pilkada, mengurangi rasa bersalah atas kegagalan tersebut serta menjaga egonya sebagai partai besar tanpa harus merendahkan diri mereka,” jelas R Haidar Alwi.

Oleh karena itu, usulan PDI Perjuangan agar Presiden Prabowo mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan menempatkan Polri di bawah Kemendagri atau di bawah TNI tidak memiliki dasar yang kuat. Padahal di era Presiden Prabowo, saat ini posisi Polri telah berada di bawah Menko Polkam, bukan lagi di bawah Presiden.

“Usulan tersebut semata-mata lahir karena kekalahan beruntun PDIP, baik di pilpres maupun di pilkada serentak 2024 yang lagi-lagi disebut karena Jokowi dan Polri. Perbaikan hukum hanyalah dalih untuk menggalang dukungan dari rakyat dan DPR,” ungkap R Haidar Alwi.

Sesuai prediksinya, tidak mengherankan bila kemudian PDI Perjuangan mengalami kekalahan di sejumlah daerah strategis pada pilkada serentak 2024. Termasuk kembali kalah di Jawa Tengah yang diklaim sebagai kandang banteng. Sebab, rakyat sudah muak menyaksikan drama politik yang dipentaskan oleh PDI Perjuangan. Bahwa mereka seolah-olah menjadi korban dari ambisi politik Jokowi yang saat ini sudah pensiun.

“Mau nyalahin Prabowo nggak berani. Jokowi yang sudah pensiun dan Kapolri pun jadi sasaran tembak. Bukan simpati, yang ada rakyat justru makin antipati pada PDIP. Karena rakyat kita sekarang sudah cerdas,” pungkas R Haidar Alwi.

Berita Terkait

Gugatan Perdata RSUD Kardinah dan CV Curtina, Hakim Imbau Bisa Damai
Siswi Kelas 4 SD Dicabuli Tetangganya 5 Kali
Ditresnarkoba Polda Jateng Gagalkan Peredaran Ribuan Obat Ilegal di Brebes & Banjarnegara
GNPK-RI Brebes Laporkan 7 Desa ke Kejari atas Dugaan Penyelewengan Anggaran
Polda Jateng Ungkap 711 Kasus Premanisme dan Amankan 916 Tersangka Selama Masa Operasi Aman Candi 2025
Setelah Skandal Korupsi Pertamina, Penyelewengan Pertalite di Brebes Terungkap
Satresnarkoba Polres Brebes Ungkap Peredaran Gelap Narkotika, Sita 203,6 Gram Sabu
GNPK-RI Brebes dan SANRANEWS Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Laporan Dugaan Pelanggaran UU ITE
Berita ini 41 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 04:13 WIB

Gugatan Perdata RSUD Kardinah dan CV Curtina, Hakim Imbau Bisa Damai

Selasa, 10 Juni 2025 - 17:11 WIB

Siswi Kelas 4 SD Dicabuli Tetangganya 5 Kali

Senin, 9 Juni 2025 - 22:12 WIB

Ditresnarkoba Polda Jateng Gagalkan Peredaran Ribuan Obat Ilegal di Brebes & Banjarnegara

Selasa, 3 Juni 2025 - 20:55 WIB

GNPK-RI Brebes Laporkan 7 Desa ke Kejari atas Dugaan Penyelewengan Anggaran

Selasa, 3 Juni 2025 - 19:27 WIB

Polda Jateng Ungkap 711 Kasus Premanisme dan Amankan 916 Tersangka Selama Masa Operasi Aman Candi 2025

Berita Terbaru