Senator Jelita menyayangkan perkataan Gus Miftah yang mengolok Pedagang Es Teh dalam Acara Pengajian

Kamis, 5 Desember 2024 - 17:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, beritafakta.id – Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), H. Jelita Donal, menyampaikan keprihatinannya atas viralnya video yang menunjukkan pemuka agama Gus Miftah mengolok-olok seorang pedagang es teh dalam sebuah acara pengajian di Magelang. Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat mengeluarkan guyonan kasar yang menyakiti perasaan pedagang tersebut. Raut wajah pedagang terlihat datar dan kagok di tengah kejadian itu semakin memicu kemarahan netizen.

“Peristiwa ini sangat disayangkan, apalagi yang melakukannya adalah seorang tokoh agama yang seharusnya menjadi teladan bagi umat. Pemuka agama, sebagai panutan masyarakat, memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga sikap dan tutur kata yang baik. Mereka seharusnya memberikan contoh yang positif melalui ucapan dan perbuatan, bukan justru mengolok-olok orang yang lebih rendah secara sosial,” kata H. Jelita Donal, Kamis (5/12).

Lebih lanjut, H. Jelita menegaskan bahwa seorang pemuka agama harus memiliki adab yang tinggi, baik dalam ucapan maupun tindakan. Adab yang dimaksud, menurutnya, mencakup beberapa aspek penting, antara lain menjaga lisan agar tetap mengucapkan kata-kata yang baik, santun, dan menyejukkan hati.

“Pemuka agama harus menghormati setiap orang tanpa terkecuali, apapun status sosial mereka. Dalam agama apa pun, menghormati orang lain adalah salah satu nilai yang sangat ditekankan. Selain itu, tetap rendah hati adalah sikap yang tidak boleh hilang dalam diri seorang pemuka agama, mengingat posisi mereka bukan untuk merasa lebih tinggi atau lebih hebat daripada orang lain,” lanjutnya.

H. Jelita juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak hanya menilai seorang pemuka agama dari popularitas atau pengaruh yang dimilikinya, tetapi juga dari sikap dan tindakannya yang seharusnya mencerminkan nilai-nilai agama yang mengedepankan kasih sayang dan saling menghormati.

“Bagi saya, ini adalah pelajaran penting bagi kita semua, terutama bagi mereka yang memiliki pengaruh besar, untuk selalu berhati-hati dalam bertindak. Kata-kata yang dikeluarkan oleh seorang tokoh agama haruslah dapat menyejukkan dan memberikan manfaat bagi umat, bukan malah menimbulkan rasa sakit hati,” ujar H. Jelita.(*)

Berita Terkait

KemenInvest dan BKPM Fasilitasi 175 UMKM Bali Naik Kelas
HKI Sabet Penghargaan BILA 2025, Dorong Efisiensi Logistik Lewat Jalan Tol
PLN Icon Plus dan RS Mayapada IKN Bersinergi Wujudkan Layanan Kesehatan Digital di IKN
Kementerian PU Siapkan 5.755 Alat Berat dan Ribuan Personel Antisipasi Cuaca Ekstrem Akhir 2025
Lotte Chemical Investasi Rp62 Triliun, Dorong Hilirisasi dan Lapangan Kerja di Indonesia
PANRB Tekankan Kolaborasi dan Inovasi untuk Program Berkualitas dan Berdampak
Energi Surya Pertamina Hidupkan Harapan Baru Penyintas ODGJ di Bandung Barat
Pertamina Eco RunFest 2025 Dorong Masyarakat Lari Tanpa Jejak Karbon
Berita ini 31 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 16:36 WIB

KemenInvest dan BKPM Fasilitasi 175 UMKM Bali Naik Kelas

Jumat, 7 November 2025 - 16:21 WIB

HKI Sabet Penghargaan BILA 2025, Dorong Efisiensi Logistik Lewat Jalan Tol

Jumat, 7 November 2025 - 16:03 WIB

PLN Icon Plus dan RS Mayapada IKN Bersinergi Wujudkan Layanan Kesehatan Digital di IKN

Jumat, 7 November 2025 - 15:20 WIB

Lotte Chemical Investasi Rp62 Triliun, Dorong Hilirisasi dan Lapangan Kerja di Indonesia

Jumat, 7 November 2025 - 15:09 WIB

PANRB Tekankan Kolaborasi dan Inovasi untuk Program Berkualitas dan Berdampak

Berita Terbaru

Berita

KemenInvest dan BKPM Fasilitasi 175 UMKM Bali Naik Kelas

Jumat, 7 Nov 2025 - 16:36 WIB