Banjarnegara, beritafakta.id – Masyarakat warga Pedesaan di wilayah selatan Banjarnegara, salah satunya adalah Desa Pucung Bedug, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banj arnegara.
Letak wilayah tanah yang termasuk kategori tanah tadah hujan, dengan klimatologis tersebut budidaya pertanian di Desa Pucung Bedug adalah Palawija yakni Jagung,Ketela(Singkong),Kacang tanah dan Tanaman Hortikultura(Perkebunan) serta Buah buahan seperti Pepaya California, Pisang.
Sistem tumpang sari di Desa tersebut saat ini merupakan Cara bertani sejak dahulu, khususnya untuk mendukung dari ketersediaan Bahan pokok makanan,Pucung Bedug identik masyarakatnya mengkonsumsi Oyek/Krekel(Bahan makanan yang terbuat dari bahan dasar Ketela/Singkong) dan Nasi Jagung.
“Semenjak dari Orang tua kami dahulu, Kami memang mengkonsumsi Oyek dan Nasi jagung, itu sudah menjadi trend sebelum era saat ini, ” Katanya Heru Sumantri Kepala Desa Pucung Bedug, saat di temui wartawan, Jumat (31/1/24).
Wilayah di Pucung Bedug memang bukan sentra pertanian padi, tapi untuk mendukung sektor Pangan sangatlah mencukupi, Heru Sumantri Menambahkan saat di wawancarai.
“Daerah kami memang bukan petani padi seperti di wilayah lain yang teraliri oleh aliran irigasi, jadi ya di saat Kemarau pun warga kami tidak akan kelaparan, stok stok makanan seperti jagung dan krekel pasti tersedia, ” Imbuhnya.
Secara Demografi dan Pola budaya ekonomi di Pertaniannya, Heru sebagai Kepala Desa mengungkapkan Terkait kebiasan pola bercocok tanam dengan sistem Tumpang sari Jagung dan Ketela.
“Dari 80% Pertanian di Pucung Bedug adalah petani kebun, dan di saat ada pabrik tapioka dan harga ketela masih stabil di pasaran, kami sudah terbiasa melakukan industri pertanian palawija, ” Ujarnya.
Penerapan Budaya Pertanian yang terpopulerkan dengan Jagung dan Ketela, Heru menyampaikan bahwa Pucung Bedug saat ini semakin tingkatkan sektor Ekonomi Pertanian perkebunan, dengan mendayagunaan Lembaga Kelompok tani dan nantinya Dengan Pengelolaan BUMDES.
“Di samping mendukung program pemerintah dengan program ketahanan pangan, sudah ada 11 kelompok tani yang siap untuk mengelola hasil pertanian dan nantinya di dukung dari Per modalan BUMDES, ” Ujarnya.
Sementara itu Saliman(35) Warga dusun Cungis, RT05/4, mengatakan sangat mendukung program ketahanan pangan dengan meningkat kan sektor pertanian Ketela/Singkong dan Jagung untuk semakin di tingkatkan produksinya.
“Ya kami sangat ingin berinovasi di pertanian dengan tingkatkan sektor pertanian Ketela dan Jagung, dan sudah tidak kaget lagi memang dari dahulu itu merupakan favorit makanan pokok kami,” Katanya.
Ia juga menyampaikan, dengan sistem tumpang sari dua jenis Palawija, sudah dari dahulu sebelum ada kemajuan dan perkembangan saat ini. ()