Zuli Zulkipli Soroti 37 Ribu Anak di Kabupaten Bekasi Tak Sekolah: “Ini Alarm Serius untuk Pemerintah Daerah”

Kamis, 6 November 2025 - 07:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabupaten Bekasi — Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Arjuna Bakti Negara, Zuli Zulkipli, S.H., menyoroti persoalan serius terkait tingginya angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Bekasi. Dalam wawancara langsung dengan awak media, Zuli Zulkipli, S.H menyebut kondisi ini sebagai “cermin buram” dari ketimpangan akses pendidikan yang masih terjadi di daerah industri terbesar di Jawa Barat tersebut.

“Pendidikan adalah hak dasar setiap anak. Ketika puluhan ribu anak di Kabupaten Bekasi tidak bersekolah, itu artinya kita sedang gagal menjamin masa depan mereka,” ujar Zuli Zulkipli, S.H kepada wartawan pada Kamis (6/11/2025).

Berdasarkan data Verval ATS Pusdatin Kemendikdasmen tahun 2025, tercatat 37.718 anak di Kabupaten Bekasi masuk dalam kategori ATS. Dari jumlah itu, 18.734 anak belum pernah mengenyam pendidikan formal, 10.076 anak putus sekolah di tengah jalan, dan 8.908 anak berhenti setelah lulus tanpa melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Zuli Zulkipli, S.H menyebut angka tersebut harus menjadi alarm bagi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah maupun lembaga pendidikan. “Jangan sampai kita hanya sibuk dengan pembangunan fisik, tapi lupa bahwa ada puluhan ribu anak yang kehilangan hak belajarnya,” ujarnya menegaskan.

Lebih lanjut, Zuli Zulkipli, S.H mengungkapkan bahwa Kabupaten Bekasi kini termasuk dalam 10 besar daerah dengan jumlah ATS tertinggi di Jawa Barat. Ia mendorong agar pemerintah daerah segera melakukan intervensi nyata, seperti memperkuat program wajib belajar, mempermudah akses pendidikan di wilayah pelosok, serta menambah fasilitas sekolah di kawasan padat penduduk.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat agar anak-anak ini bisa kembali ke bangku pendidikan,” tegasnya.
Menurut Zuli Zulkipli, S.H, peran masyarakat sipil, lembaga nonpemerintah, hingga dunia usaha juga harus digerakkan untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal dari pendidikan dasar.

“Kalau 37 ribu anak tidak sekolah, itu bukan sekadar angka. Itu masa depan Kabupaten Bekasi yang sedang terancam,” tutup Zuli Zulkipli, S.H dengan nada prihatin.

Penulis: Haris Pranatha

Berita Terkait

PK Ahli Utama Ditjenpas Tinjau Pelayanan dan Pembinaan di Rutan Kelas IIA Batam
Polres Brebes dan Damkar Edukasi Anak Usia Dini Tanggap Bencana
Irwasda Polda Papua Tengah Bagikan Sembako ke Warga Ilu
WBP Lapas Purwokerto Ikuti Pelatihan Budidaya Lebah Klanceng Bersama Unsoed
Proyek Irigasi di Sabajior Diduga Dikerjakan Asal-Asalan, Serap Dana Pemerintah
Tanamkan Tertib Berlalulintas Sejak Dini, Polantas Brebes Kenalkan Rambu Lalulintas ke Pelajar TK
Pasca Kebakaran, Puluhan Lapak Pedagang di Pasar Cikarang Masih Menyisakan Puing dan Abu
Mendukung Transformasi Pemasyarakatan, Lapas Purwokerto Ikuti Kunjungan Kerja Menteri IMIPAS di Nusakambangan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 19:25 WIB

PK Ahli Utama Ditjenpas Tinjau Pelayanan dan Pembinaan di Rutan Kelas IIA Batam

Kamis, 6 November 2025 - 19:18 WIB

Polres Brebes dan Damkar Edukasi Anak Usia Dini Tanggap Bencana

Kamis, 6 November 2025 - 19:16 WIB

Irwasda Polda Papua Tengah Bagikan Sembako ke Warga Ilu

Kamis, 6 November 2025 - 19:13 WIB

WBP Lapas Purwokerto Ikuti Pelatihan Budidaya Lebah Klanceng Bersama Unsoed

Kamis, 6 November 2025 - 15:48 WIB

Proyek Irigasi di Sabajior Diduga Dikerjakan Asal-Asalan, Serap Dana Pemerintah

Berita Terbaru

daerah

Irwasda Polda Papua Tengah Bagikan Sembako ke Warga Ilu

Kamis, 6 Nov 2025 - 19:16 WIB