Jakarta, beritafakta.id – Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus membuat gebrakan yang memunculkan optimisme usai melantik Kabinet Merah Putih untuk mengantarkan Indonesia menuju masa depan yang maju.
Rasa optimisme itu disampaikan Hj Dewie Yasin Limpo yang kini aktif dalam organisasi sosial kemasyarakatan. Dewi berharap agar Prabowo – Gibran dapat memimpin negara ke arah yang lebih baik, dengan kontribusi positif dalam pembangunan bangsa.
Melihat dinamika penangkapan dan terobosan yang dilakukan apparat penegak hukum belakangan ini, anggota DPR RI periode 2014-2019 asal Sulawesi Selatan ini yakin, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan mengalami kemajuan, terutama dalam penegakan hukum yang tegas dan adil.
Dewie menekankan pentingnya keadilan hukum yang dirasakan oleh seluruh masyarakat, agar tidak ada kesenjangan dalam penerapan hukum. Dia percaya bahwa komitmen Presiden Prabowo sebagai mantan komandan Kopassus menambah keyakinan masyarakat akan ketegasan dalam penegakan hukum.
Selain itu, Dewie mendorong Presiden Prabowo untuk melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja para menteri dalam Kabinet Merah Putih. “Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa kabinet bekerja secara efektif dan sejalan dengan visi presiden,” tegas Wakil Ketua Umum Perempuan Indonesia Maju Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Ia berharap agar setiap anggota kabinet benar-benar menjalankan tugasnya demi kemajuan bangsa dan tidak hanya sekadar berperan sebagai formasi tanpa hasil.
Dengan harapan besar dari masyarakat, Dewie optimis bahwa penegakan hukum yang adil dan distribusi keadilan dapat terwujud, sehingga seluruh rakyat Indonesia merasakan manfaatnya. ‘Saya percaya bahwa komitmen dan ketegasan kepemimpinan Presiden Prabowo akan menciptakan sistem hukum yang berpihak pada keadilan, di mana setiap warga negara dapat merasakan perlindungan dan keadilan yang sama,” ujarnya.
Dewie berharap langkah-langkah konkret diambil untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan secara merata, tanpa diskriminasi, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dapat terbangun kembali.
Dia mendorong Presiden untuk tidak ragu melakukan reshuffle jika ada menteri yang tidak memenuhi ekspektasi atau tidak sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
“Jangan Ragu Reshuffle,” tegas Dewi.
Menurut Wakil Ketua Umum Perempuan Indonesia Maju (PIM), penggemblengan yang dilakukan di Lembah Tidar telah membentuk karakter kepemimpinan yang kuat, sehingga para menteri dapat menjadi penyelenggara negara yang berintegritas dan efektif.
Dewie juga menegaskan bahwa kinerja menteri dapat diukur dalam waktu 100 hari ke depan, dengan penekanan pada kemampuan mereka menyelesaikan masalah bangsa. Jika ada yang tidak kompak atau melenceng dari arahan, perlu ada tindakan tegas, baik berupa teguran maupun pergantian menteri.
Dengan terpilihnya 48 menteri dan 56 wakil menteri dari berbagai latar belakang, Dewie berharap Kabinet Merah Putih dapat berfungsi sebagai “supertim” yang mampu bekerja sama untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi negara. Evaluasi berkala pun dianggap penting untuk memastikan bahwa kabinet bekerja secara efektif dan tidak sekadar menjadi formasi tanpa hasil yang nyata.
“Evaluasi penting dilakukan, Pak Prabowo harus memastikan Kabinet Merah Putih ini bekerja dengan baik atau tidak,” tutur Dewie.(Bram.s)