Makasar, beritafakta.id – Pilkada damai adalah tanggung jawab bersama seluruh anak negeri selaku pemegang kedaulatan, Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan aliansi pemuda untuk memastikan penyelenggaraan pemilu yang bebas dari intimidasi dan ujaran kebencian. Pendidikan politik yang masif dan keterlibatan generasi muda, Maluku dan Maluku Utara sangatlah penting untuk menjaga netralitas suksesnya penyelenggara Pilkada, minimal dapat menjadi contoh daerah yang berhasil mewujudkan demokrasi yang inklusif, damai dan bermartabat tutur Eka Riyanti Budiharto selaku Pemantik pada pembukaan acara diskusi.
Perwakilan dari berbagai Orda asal Maluku menghadirkan perwakilannya al; PMKKA, HIPMIN, Aspuri Maluku, HIPMI MAL RAYA, FMTI, HMM, IPM SBT, KOMIK MEGAREZKY.
Penyampaian oleh Hasannudin Tomaidi sekaku Ketum HIPMIN bahwa Pilkada di Maluku Utara kerap diwarnai oleh isu ujaran kebencian yang dapat memecah belah masyarakat. Politisasi identitas dan konflik kepentingan antara kelompok tertentu memperburuk situasi, yang memunculkan ketegangan sosial dan melemahkan nilai-nilai demokrasi. Kondisi ini memperlihatkan rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin secara objektif berdasarkan kualitas dan program kerja.
Speaker ke 2 Usman Reubun selaku Demisioner HIPMI MAL RAYA bahwa
disisi lain, Maluku Tenggara menghadapi tantangan berupa intimidasi berbasis SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan). Praktik ini menyebabkan ketakutan dan diskriminasi, sehingga merusak tatanan sosial. Pemilu yang seharusnya menjadi momen persatuan malah digunakan untuk memperkuat sentimen primordial. Hal ini mengancam harmoni antar kelompok masyarakat dan berpotensi memunculkan konflik horizontal.
Dilanjutkan Speaker Ke 3 Juliana Novly Ratuani Pembina PMKKA Makassar, dalqm perhelatan Pilkada serentak saat ini perlu berbebagai langkah solutif, dialog publik pada malam ini menyepakati pentingnya mendorong Pilkada yang jujur, adil, dan rahasia didorong oleh penyelenggara dari Pihak KPU Provinsi, Kabupaten Kota dan Bawaslu
yang hendaknya dapat menjalankan fungsi dan tugas nya secara Netral, tegas semaksimal mungkin demi terciptanya Pilkada Maluku – Malut yang sukses dan damai.
Fijai Banyal Ketum LAM sebagai Speaker penutup, keberadaan pemuda/i Maluku dalam wadah Literasi Anak Maluku berinisiatif turun langsung ke masyarakat, baik melalui aksi demonstrasi damai maupun diskusi terbuka, gerakan ini bertujuan untuk menjaga Maluku – Malut yang kondusif, semakin maju dan sejahtera serta penuh kedamaian, dalam moment ini sangat pentingnya menjaga Pilkada damai yang demokratis. Partisipasi aktif pemuda dalam menyuarakan isu-isu ini menunjukkan komitmen untuk membangun masa depan Maluku yang lebih harmonis.
Tabea, Danke banyak, dan salam hormat 1 bangsa anak Maluku oleh Risty Arni Patty selaku Panitia acara kepada basudara di tanah Maluku – Malut terkhusus pemuda/i Maluku di seluruh wilayah Makassar, penuh harapan di moment pilkada serentak,
tidak hanya menghadiri proses pemungutan suara yang akan berlangsung pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
Perlu ikut andil dalam mengawasi penyelenggaraan Pilkada, lewat Instagram resmi Bawaslu RI @bawasluri, seluruh masyarakat turut serta mengawasi pilkada mampu mewujudkan terlaksananya Pilkada 2024 yang berintegritas dan bermartabat di Bumi raja – raja.
Red: Bramono.Sitanggang