Banjarnegara, beritafakta.id — Program Optimalisasi Lahan (Oplah) dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia resmi mulai dilaksanakan di sejumlah wilayah Kabupaten Banjarnegara, salah satunya di Kecamatan Susukan. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung swasembada pangan tahun 2025, khususnya di sektor produksi padi.
Menurut data dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Susukan, pelaksanaan program Oplah tahun 2025 mencakup lima kelompok tani dari desa-desa di wilayah Susukan, yaitu Kedawung, Kemranggon, Derik, Susukan, dan Dermasari. Total luas area lahan pertanian yang terdata mencapai 1.222 hektare.
Kepala BPP Susukan, Sulistiyono, KS, SP, menjelaskan bahwa program Oplah memiliki tujuan utama untuk memperbaiki tata guna air di lahan pertanian.
“Program ini bertujuan untuk tata guna air supaya tidak ada permasalahan tentang air. Yang paling utama adalah mendukung swasembada pangan dan ketahanan pangan,” ujar Sulistiyono, Senin (29/9/2025).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa banyak saluran irigasi di wilayah Susukan yang mengalami kerusakan sehingga perlu dilakukan perbaikan agar aliran air tidak terbuang percuma.
“Selama ini banyak saluran air yang bocor, debit air bisa sampai 10 liter per detik tetapi habis di jalan sebelum sampai ke sawah. Dengan program Oplah ini, kondisi itu akan diperbaiki,” jelasnya.
Sulistiyono juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan program ini sempat mengalami keterlambatan. Program yang seharusnya berjalan pada bulan Juni–Juli 2025 baru bisa dilaksanakan pada akhir September.
“Keterlambatan ini karena adanya perubahan struktur di Kementerian Pertanian. Dulu anggarannya berada di sarpras Kementerian Pertanian, sekarang sudah dialihkan ke direktorat jenderal baru, kemungkinan di bidang irigasi,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Manunggal Desa Kemranggon, Subandi, menyampaikan bahwa para petani menyambut baik program ini. Selain membantu pengolahan lahan, kegiatan ini juga memberikan manfaat berupa pembangunan irigasi tersier (RJIT) dan pemberdayaan tenaga kerja lokal.
“Program Oplah ini sangat membantu petani. Ada bantuan penggarapan sawah dan pembangunan irigasi tersier atau RJIT. Semua tenaga kerjanya pun dari anggota kelompok tani sendiri,” ujar Subandi.
Pelaksanaan program Oplah di Kecamatan Susukan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memperbaiki infrastruktur irigasi, serta menumbuhkan semangat petani dalam mewujudkan kemandirian pangan di Banjarnegara.
Penulis: Bas